Wednesday, January 30, 2013

Daftar Cawagub DIY, Pendukung Anglingkusumo Dicegat Warga
Anton W
11 Sep 2012 18:43:48
Daftar Cawagub DIY, Pendukung Anglingkusumo Dicegat Warga
Pendukung Anglingkusumo Dicegat Warga (Foto: Aktual.co/Anton W)
Kericuhan mewarnai proses pendaftaran kelengkapan berkas calon wakil gubernur (cawagub) kubu saudara tiri Paku Alam IX bertahta, KPH Anglingkusumo di DPRD DIY Selasa sore (11/9).
Yogyakarta, Aktual.co — Kericuhan mewarnai proses pendaftaran kelengkapan berkas calon wakil gubernur (cawagub) kubu saudara tiri Paku Alam IX bertahta, KPH Anglingkusumo di DPRD DIY Selasa sore (11/9).

Insiden terjadi setelah perwakilan Anglingkusumo, yakni KGPH Wijojokusumo selaku Reh Kasentanan Pura Pakualaman dan KPH Wiroyudho atau Sutan Rheindra Jais, diiringi beberapa pendukungnya, menemui Plt Sekwan DPRD DIY, Drajad Ruswandono dan tiga pimpinan dewan, yakni Janu Ismadi, Sukedi dan Tutiek M Widyo.

Kericuhan terjadi di depan Gedung DPRD DIY usai perwakilan Anglingkusumo menyerahkan berkas persyaratan.

Puluhan elemen masyarakat pro keistimewaan yang selama ini mendukung cawagub Paku Alam IX bertahta KPH Ambarkusumo, langsung mencoba menghadang rombongan mobil yang ditumpangi kubu Anglingkusumo. Namun, massa gagal menghadang Toyota Avanza yang ditumpangi KGPH Wijojokusumo dan KPH Wiroyudho. Massa hanya berhasil mencegat enam pendukungnya yang menaiki tiga sepeda motor.

Enam orang yang mengenakan baju merah dengan logo Pakualaman di dada, itu tidak diperbolehkan keluar dari komplek dewan sebelum menyerahkan KTP dan melucuti baju yang dikenakan.

Keenam pemuda tanggung itu dicecar berbagai pertanyaan oleh puluhan anggota elemen. "Siapa yang menyuruh kamu ke sini?", ujar seorang anggota elemen.

Suasana semakin memanas karena enam orang itu tidak menjawab pertanyaan. Sehingga massa akhirnya meminta KTP untuk kemudian dicatat nama serta alamat mereka.

Melihat kericuhan tersebut, KGPH Anglingkusumo dan KPH Wiroyudho memutar mobilnya dan kembali masuk ke komplek DPRD DIY untuk menenangkan keadaan.

"Catat saja nama saya, jangan nama mereka. Saya yang bertanggung jawab," kata Wiroyudho yang merupakan menantu Anglingkusumo.

Setelah terjadi dialog antara Wijojokusumo, Wiroyudho dan perwakilan massa, keadaan menjadi terkendali. Kemudian rombongan Anglingkusumo segera meninggalkan lokasi.

Ditegaskan Wiroyudho, pihaknya tidak berkeinginan mengganggu jalannya proses penetapan Sultan HB X sebagai Gubernur DIY. Hanya menuntut berkas persyaratan pengajuan wakil gubernur yang diberikan juga diverifikasi oleh pansus.

Pada pertemuan di DPRD, kubu Angling menyerahkan kelengkapan berkas persyaratan pengajuan cawagub, seperti tidak pernah dijatuhi hukuman pidana, tidak sedang dicabut hak pilihnya, pernyataan tidak sedang dalam keadaan pailit dan tak memiliki utang serta daftar kekayaan.

Padahal sebelumnya Senin (10/9) DPRD DIY telah menyatakan berkas kelengkapan yang disampaikan kubu Anglingkusumo tidak akan diproses karena tidak disertai undangan dari dewan. DPRD hanya mengakui bahwa raja Paku Alaman yang bertahta adalah KPH Ambarkusumo, bukan Angling. Sehingga cawagub yang akan diverifikasi datanya adalah milik Ambarkusumo.

Namun, Wakil Ketua DPRD DIY Janu ISmadi menuturkan berkas itu selanjutnya akan dibawa ke dalam forum rapat Pansus Verifikasi. Meskipun sesuai UUK DIY disebutkan bahwa berkas Paku Alam IX yang selama ini bertahta adalah yang akan diproses.

"Segala surat yang masuk ke DPRD tetap kami terima. Masalah nanti akan diverifikasi atau tidak, besok (hari ini) kami bawa dulu ke dalam rapat Pansus," kata Janu.
Oki Baren
 
sumber : http://www.aktual.co/politik/183515daftar-cawagub-diy-pendukung-anglingkusumo-dicegat-warga

No comments:

Post a Comment