Tuesday, April 1, 2014

Koleksi Foto Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj - Bagian 2


Koleksi Foto Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj - Bagian 2


Berikut kami muat foto-foto aktifitas Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj dalam aktifitas sehari-hari maupun dalam kegiatan budaya.

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj sewaktu mendampingi ayahandanya, Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj dalam era reformasi bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas  http://t.co/LLCdQbmPAr

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj pada acara jamasan pusaka bersama almarhum Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj di Puro Pakualaman http://t.co/KlQiT54WXn

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj dg salah satu tombak pusaka Pakualaman http://t.co/sIFUqXsvwn

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj dan Permaisuri KGRAy. Setianingsih M Anglingkusumo bersama almarhum Sinuhun Paku Buwono XII http://t.co/FZMCSg8k1E

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj bersama alm. Sinuhun Paku Buwono XII, Sri Paduka KGPAA Mangkunagoro IX, KGPH Hangabehi & KGPH Hadisuryo http://t.co/7F7Onh9o66

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj beserta Permaisuri Ir. KGRAy. Hj. Setianingsih M. Anglingkusumo, SPd, MEng http://t.co/eB7zvYERTu

Kakek buyut dari Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj, yakni Sinuhun Paku Buwono X http://t.co/P5WNLp3pTu

Kakek dan nenek dari Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj, yakni Sri Paduka KGPAA Paku Alam VII beserta Permaisuri KGRAA Paku Alam VII. http://t.co/sYSUrQ9GtT

Ayahanda dari Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj, yakni Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj http://t.co/qcdXAHFOke

Ayahanda dan ibunda dari Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj, yakni Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj beserta KBRAy. Hj. Retnoningrum http://t.co/xFk2vFEsxp

RAy. Sudiro, saksi hidup 3 zaman di Puro Pakualaman, berusia 95 tahun, alhamdulillah tetap bugar hingga saat ini. http://t.co/oo1VZv4u4p

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj sangat gemar membaca. http://t.co/GAUWuNZyjB

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj bersama GRAy. Brotodiningrat http://t.co/s9dkP7WExr

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj bersama ayahanda tercinta Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj http://t.co/Yx0PpNm3fI

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj & Permaisuri KGRAy Setianingsih M Anglingkusumobersama ayahanda tercinta Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj http://t.co/giW9ZRJgnH

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj bersama ayahanda Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj dalam acara ngunduh pengantin putri ke-2 di Jakarta http://t.co/gFfWWxYFob

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj bersama piala-piala, penghargaan-penghargaan & medali-medali pertandingan olahraga. http://t.co/d2B5709aC6

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj di museum Puro Pakualaman http://t.co/SEPxzJ8teJ

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj dan Permaisuri KGRAy Setianingsih M Anglingkusumo sewaktu menunaikan Ibadah Haji http://t.co/SodotL2dGB

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj sekeluarga pada tahun 1986 http://t.co/YrXcmMro5E

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj beserta pamanda KPH Suryonagoro di Imogiri http://t.co/fVjjCPGier

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj mendapat Penghargaan Nasional sebagai Pelopor Peduli Bangsa di Jakarta http://t.co/clJDrZsCCa

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj mendapat Penghargaan Nasional sebagai Pelopor Peduli Bangsa http://t.co/3HSChoLAJS

Paku Alam IX Al Haj & Permaisuri mdpt penghargaan sbg Pasangan Lestari Indonesia bersama Ikang Fawzi & Marissa Haque Fawzi http://t.co/yHOwmuP0n7

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj memberi sambutan pada acara HUT Kabupaten Kutai Barat di Sendawar, Kalimantan Timur http://t.co/tWDViHR4Xb

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj membuka seminar penyakit jantung di Santika Hotel http://t.co/494kFPEpot

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj di Mesjid Raya Pulau Penyengat, Kepulauan Riau http://t.co/73Y7TNdRtt

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj bersama Sinuhun Paku Buwono XIII http://t.co/jtUk7wtyG3

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj pada suatu acara di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur http://t.co/7BD59NxFqe

Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj & Permaisuri KGRAy Setianingsih M Anglingkusumo mendapat penghargaan sebagai Pasangan Lestari Indonesia di Hilton Hotel Jakarta http://t.co/wcwEDCS8b3

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj bersama almarhun Tuanku Baharuddin Harahap di Tapanuli Selatan http://t.co/UW0gNkEZJ7

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj mendapat sambutan kehormatan di Istana Bagas Godang, Tapanuli Selatan http://t.co/gYMhRLKHkX

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj & Permaisuri KGRAy Setianingsih M Anglingkusumo dalam busana adat Tapanuli Selatan http://t.co/V4pTaMj9ud

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj & Permaisuri berbusana teluk belanga pd acara di Tapanuli Selatan http://t.co/ZyqiBs6cRV

Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj bersama adik-adik Sri Sultan Hamengku Bowono X, yakni GBPH Prabukusumo (tengah) dan GBPH Hadiwinoto (kiri) di Istana Bagas Godang, Tapanuli Selatan http://t.co/pVg2bkJVIQ


sumber : http://chirpstory.com/li/197594







Upacara Tedhak Siten yang Hampir Hilang : Si Kecil Berjalan di Atas Jadah Tujuh Warna



Upacara Tedhak Siten yang Hampir Hilang

Si Kecil Berjalan di Atas Jadah Tujuh Warna




Tedhak siten atau acara turun tanah bagi seorang anak yang akan belajar berjalan (tetahan) dalam tradisi Jawa, sudah jarang dilakukan. Karenanya ketika upacara tersebut berlangsung di kediaman KPH H Anglingkusumo (Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj), Jalan Harjowinatan, Pakualaman Jogja Rabu, 29 Desember 2010, menjadi begitu menarik. Apalagi upacara dan rangkaian sesajinya juga jangkep atau lengkap.



Meski hanya dihadiri kalangan terbatas kerabat Pakualaman, beberapa kerabat Keraton Ngayogyakarta, tokoh masyarakat dan sejumlah perias pengantin yang sekaligus merupakan handai taulan keluarga KPH H Anglingkusumo, tetapi acara berlangsung regeng. Diiringi alaunan gendhing-gendhing Jawa.



Tedhak siten diawali dengan upacara menginjak tanah oleh Raden Mas Sutan Muhammad Syailendra Satria Sularso Narendra, digandeng oleh ayah ibunya, Sutan Pangeran Rheindra Jais ST (KPH Wiroyudho) dan RAy. Retno Puspita Mandarwati Kusumawardhani SE MM (BRAy. Wiroyudho), putri bungsu KGPAA Paku Alam IX Al Haj.




Menginjak Tanah -- Si kecil RM SM Syailendra Satria Sularso Narendra, dibantu kedua orang tuanya dan disaksikan eyang putrinya Ir. KGRAy. SM Anglingkusumo, SPd, MEng meninjak tanah dan jasah tujuh warna.



Dilanjutkan berjalan di atas jadah (makanan tradisional dari ketan) tujuh warna. Antara lain merah, hijau, kuning, biru, ungu, putih yang merupakan simbol dari sifat-sifat manusia. Dilanjutkan naik tangga, sebagai proses kehidupan manusia.



Si kecil Syailendra kemudian dimasukkan dalam sangkar berhias untaian bunga melati dan mawar. Karena menangis, maka sang ibunda pun ikut masuk dalam sangkar, dimana telah disiapkan aneka mainan, uang dan perhiasan.



“Ternyata yang diambil uang pecahan Rp. 100.000,- dan perhiasan,” kata Ny Tatik Wardiyono, pemandu acara, disambut tepuk tangan hadirin. Karena di dalam sangkar tersebut sebenarnya disediakan banyak sekali macam barang. Ternyata pilihannya jatuh kepada yang bernilai mahal.



Dalam tradisi Jawa, semua semua uba rampe merupakan simbol-simbol. Dan diyakini, bahwa pilihan si anak menjadi perlambang kehidupannya kelak. Karena uang dan perhiasan berupa gelang bertahta berlian yang dipilih, maka di kelak kemudian si anak dipercayai akan hidup mapan.



Usai mandi kembang, acara dilanjutkan dengan tetahan sambil membawa tebu Arjuna, dan pisang raja serta ingkung ayam yang diikatkan pada tebu berhias. Ini perlambang harapan, agar kelak si anak bisa hidup mandiri, dalam mencapai kehidupan mapan.



Acara diakhiri dengan nyebar udhik-udhik. Tak hanya dilakukan oleh ayah ibunya, tapi juga oleh si kecil Syailendra. Ketika seluruh uang recehan yang dicampur beras kuning sudah habis disebar dan diperebutkan oleh hadirin, tinggal uang kertas pecahan Rp. 100.000,- tetap dalam genggamannya. Meski beberapa kali diberi aba-aba, namun uang tak juga dilemparkan. Beberapa saat kemudian, baru dilepas dan diserahkan ke salah satu kerabat.



Upacara tedhak siten, ternyata tidak hanya berlangsung di Jawa, khususnya di Jogja dan Solo. Tetapi upacara semacam itu juga ada di ranah Minang, asal sang ayahanda, kata Tatik Wardiyono yang mendapat penjelasan dari Sutan Pangeran Rheindra Jais (KPH Wiroyudho). “Ini merupakan bagian dari kekayaan budaya kita sehingga menjadi kewajiban kita semua untuk ikut melestarikannya,” katanya.



Kekhawatiran itu didasari kenyataan, bahwa sudah semakin jarang keluarga yang meyelenggarakan acara tedhak siten bagi anaknya yang akan turun tanah. Apalagi keluarga muda yang sebagian cenderung menjadi asing pada budaya nenek moyangnya sendiri.





Sumber : Bernas Jogja bagian Metro Jogja Halaman 1, Kamis Pahing, 30 Desember 2010.




Koleksi Foto Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj - Bagian 1

 

Berikut kami tweet beberapa foto kenangan maupun aktifitas Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj.

 

Kita mulai beberapa foto dari masa lalu Sri Paduka sewaktu masih muda.

 

Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj bersama teman-teman band nya pd waktu Ultah calon istri beliau pd tahun 1965. http://t.co/JWrex8IlXE

 

Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj sewaktu muda bersama teman-teman grup bandnya yakni Mahakarta Band http://t.co/xjyp4c4mYa

 

Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj sewaktu muda saat kuliah di Teknik Sipil UGM http://t.co/7qplVj0rMm

 

Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj sewaktu muda pd tahun 1965 http://t.co/GcOdeWIkw8

 

Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj sewaktu muda sebagai atlet panahan tahun 1966 http://t.co/5quSBf03ww

 

Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj sewaktu muda mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) di Palembang sebagai atlit menembak http://t.co/iBLWM3ua4t

 

SP Paku Alam IX Al Haj muda bersama kakaknya GRAy. Retno Dhewayani, KGPH Probokusumo (alm) & adiknya KGPH Widjojokusumo http://t.co/xMetYRGfdn

 

Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj sewaktu muda bersama rekan-rekan sesudah wisuda. http://t.co/FBEHEAH3uH

 

Acara pernikahan Sri Paduka Paku Alam IX Al Haj pd tahun 1972 http://t.co/d9ForA6nLF